Rabu, 29 November 2017

Pertama Kali Menjajal Bakso Bertulang pada Festival Kuliner Ngabuburit

Pertama Kali Menjajal
Pertama Kali Menjajal Bakso Bertulang kepada Festival Kuliner Ngabuburit

Yuhuuu, bagaimana puasanya saudara-saudara yang menjalankan ibadah puasa? Masih lancar? Atau sudah mulai bolong?

Hmmm... Semoga jangan sampai bolong yaa. Tidak ada yang memahami tentang umur, bersyukur tahun ini masih dipertemukan memakai bulan yang suci, tentang ke depannya, kita tak mampu meyakinkan diri atas seluruh rencana-Nya kepada kita, bukan? Jadi jangan melakukan ibadah puasa setengah-setengah. Sempurnakanlah sebab kita belum tentu kembali menginjakkan kaki kepada waktu yang sama kepada tahun-tahun berikutnya.

Oke, sekian 'ceramah singkat' nya. Hehehe

Salah satu yang paling dinanti-nanti berdasarkan datangnya bulan Ramadan ada kegiatan ngabuburit. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk menanti berbuka puasa. Berkeliling ke tempat-tempat tertentu yang disukai bersama memakai orang-orang terkasih.

Kegiatan ngabuburit kepada sore hari ini tak hanya dilakukan sang umat Muslim yang memang sedang menjalankan ibadah puasanya, tetapi, mereka yang berasal berdasarkan kepercayaan lain maupun ikut kecipratan keseruan ngabuburit sebab maraknya tempat-tempat seru dadakan yang memang hanya dibuka selama kepada bulan ramadan.

Seperti yang saya sebutkan kepada atas, bahwa tak hanya umat Muslim yang hanya menikmati aktivitas ngabuburit, tetapi maupun mereka yang berasal berdasarkan kepercayaan lain. Maka, bersama memakai Komunitas Pecinta Kuliner (KPK) Kompasiana, saya berkesempatan untuk merasakan serunya ngabuburit kepada Festival Kuliner Ngabuburit, La Piazza, Summarecon Kelapa Gading. Seperti apa keseruannya?

Mengapa kepada Festival Kuiner Ngabuburit Summarecon Mal Kelapa Gading?

Festival Kuliner Ngabuburit adalah event makanan yang diadakan sang La Piazza, Summareon Mal Kelapa Gading dalam rangka bulan suci Ramadan. Festival ini diselenggarakan mulai tanggal 18 Mei hingga 3 Juni 2018.

Event ini sendiri didesain tak lepas berdasarkan tradisi ngabuburit yang sudah menjadi rencana favorit masyarakat dalam rangka menunggu waktu berbuka puasa. Festival ini kembali hadir sebagai ajang bagi para pengunjung untuk mampu berkumpul, bersilaturhami, hingga reuni sambil berwisata makanan memakai ragam sajian makanan & minuman yang tersedia. Ungkap Tommy L, selaku Center Director Summarecon Mal Kelapa Gading.

Mulai berdasarkan Ayam Taliwang Seruni & Ayam Pedas Bali, Bagoja, Bakmi Mercon Ha-El, Bakso Bakwan Malang Cak Jambul, Bakso T-Sumsum Mejiku, Baso Aci Bandung, & masih banyak lagi ragam sajian yang tersedia yang tak hanya makanan, tetapi maupun pilihan minuman yang banyak diburu banyak orang saat berbuka puasa.

Selain banyaknya sajian yang tersedia, Festival Kuliner Ngabuburit maupun dilengkapi memakai dekorasi spesial ramadan yang membangun kondisi lokasi makan lebih bersahabat & hangat. 

Meski posisinya berada kepada outdoor, pengunjung kini tak dipersulit sebab beberapa bagian tempat duduk yang tersedia telah diberi atap sehingga bila panas menyengat, pengunjung tak berhadapan tertentu memakai sinar surya. Sedangkan kepada malam hari, lampu-lampu dinyalakan sehingga lebih memperindah suasana kurang lebih. Untuk foto-foto? Jika pintar menjadi spot, maka seharusnya tempat ini nisbi bisa direkomendasikan untuk dikunjungi.

Di sana, ada jua beberapa hiburan yang disajikan untuk memanjakan pengunjung selama festival berlangsung seperti Acoustic Performance, Punokawan Show, Games by MC, Gambus Performances, ada maupun Parade Bedug, Kultum Ustadz, & Dance Ramadan Show.

Menjajal Bakso 'Bertulang'

Hal yang pertama dilakukan begitu tiba kepada La Piazza & memasuki Festival Kuliner Ngabuburit tentunya mencari beberapa spot foto yang unik untuk didokumentasi, kemudian kemudian berkeliling mencari memahami sajian-sajian yang tersedia & siap disantap saat jam berbuka tiba.

Menu pertama yang muncul kepada ketua ialah es durian. Bukan hanya sebab sudah lama tak menyantapnya, tetapi sebab sungguh menyukai durian yang hanya bisa dinikmati hanya kepada musimnya. Jadilah sajian tersebut menjadi sasaran pertama bahkan sebelum waktunya berbuka puasa. Hehehe.

Ada satu yang menarik ketika berkumpul bersama memakai peserta ngabuburit lainnya, seporsi bakso memakai asap yang masih mengepul menarik perhatian saya. Bukan hanya sebab bakso yang terlihat semakin nikmat saat perut sedang lapar-laparnya, tetapi sebab adanya tulang sumsum memakai ukuran besar tepat berada kepada sampingnya yang ternyata adalah paket lengkap sajian bakso tersebut.

Huaa, katroknya tertentu keluar. Mulai deh kepo nanya-nanya itu apaan? Enak atau tidak? Bagaiman cara makannya?

Awalnya saya pikir bakso-bakso mini dimasukkan ke dalam tulang sumsum tersebut, kemudian kuah yang telah terlebih dahulu diracik memakai bumbu sesuai selera dimasukkan kembali ke dalamnya agar menambah cita rasa bakso. Namun pemikiran tersebut saya tepis seketika sebab kepada dalam tulang sumsum tersebut telah berdiri elok sebuah sedotan plastik yang maupun berukurang sedang. Yang artinya ialah, asumsi saya keliru.

Tak ingin sibuk memakai rasa penasaran, saya memutuskan untuk memesannya & menikmati tertentu makanan tersebut. Satu lagi, ingin mencoba tertentu bagaimana cita rasanya menyantap sumsum memakai memakai sedotan? Hah, baru memahami saya!

 Menikmati sumsum memakai sedotan

Demi menghilangkan rasa penasaran, saya memesan porsi mini. Ngga apa-apa, biar besok-besok ngga penasaran lagi. Lagipula, saya sangat menyukai bakso, jadi paket sajian ini tentu tak akan mengakibatkan penyesalan sebab terbilang sangat baru untuk dinikmati.

Karena memang kebetulan saat saya memesan bersamaan memakai bunyinya alunan bedug yang berarti puasa hari itu telah berakhir, masa bersamaan memakai itu, pesanan membludak. Saya harus ngantre kurang lebih 30 menit untuk mendapatkan pesanan saya. Tak heran, sajian mereka terlalu unik untuk tidak dinikmati.

Menu yang saya pesan ialah Bakso Babat Sum sum, yang kepada dalamya terdapat bakso, tulang sum sum ukuran mini, babat, daging & tetelan serta free nasi.

Saking perut sudah bergemuruh, & penasaran semakin tinggi, saya bahkan tak lagi peduli kepada free nasi yang ditawarkan & tak kepikiran untuk menanyakannya. Nah, bagi kamu yang berencana untuk menikmati sajian ini kepada Festival Kuliner Ngabuburit, ingat sajian yang kamu pesan & diskon apa yang ditawarkan sang penjual. Mengingat kesibukan penjual bakso ini begitu tinggi sehingga diperlukan konsumen maupun turut membantu memakai mengingatkan apa saja yang perlu disiapkan sang penjual sesuai sajian yang ditawarkan. Kalau tidak, ya sudah, kemungkinan sajian diskon bisa saja terlupakan. Hheheh.

Kembali kepada urusan pesanan yang telah kepada depan mata.

Saya tertentu mencari memahami eksistensi sumsum pesanan saya yang bersembunyi kepada balik bakso, mie & sayur-sayuran kepada atasnya. Mengambil sedotan untuk kemudian disantap sebagaimana yang diajari sang peserta KPK Ngabuburit lainnya.

Percobaan pertama menyantap sum sum memakai sedotan gagal total. Saya tidak berhasil membujuk sumsum tersebut untuk mau tertarik kemudian kunikmati. Percobaan kedua yang keluar hanya berbentuk air saja berdasarkan tulang tersebut. Hahahah.

Tak ingin dikerjain sama makanan, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil sumsum berdasarkan tulang tersebut memakai memakai garpu. Dengan demikian, maka keinginan saya untuk menjajal memakan sum sum memakai memakai sedotan pun gagal sudah.

Sisaan rasa kaldu atau kuah bakso kepada dalam sum sum masih terasa, hanya saja sebab memang semuanya lemak, eneg maupun makannya. Jadi, bila kamu bukan pecinta lemak. Jangan coba coba untuk mencicipinya. Mengingat beberapa orang yang menikmati lemak total seperti itu umumnya gampang sekali pusing bahkan mual karenanya.

Selesai berurusan memakai sumsum, saya berpaling kepada bakso. Makanan favorit yang kelihatannya kurang menantang tanpa tambahan banyak cabe & saos -- maklum, penderita asam lambung tidak bisa terkena pedas -- & hal yang pertama saya katakan setelah gigitan pertama bakso tersebut ialah "Baksonya enak bangettt!" yang akhirnya mengundang tawa peserta lain.

Rasa baksonya memang enak terlepas berdasarkan kaldu yang membungkusnya. Tekstur yang tak terlalu lembut & kekenyalan yang pas kepada bakso menjadi keliru satu alasan mengapa bakso ini layak direkomendasikan. Urusan rasa, sebaiknya kamu maupun ikut mencoba sendiri bakso "bertulang" ini.

Penasaran seperti apa itu bakso bertulang?

Jawab rasa penasaranmu sebelum menyesal. Segera ke La Piazza Festival Kuliner Ngabuburit sebab event terakhir dilaksanakan besok, 3 Juni 2018.

SELAMAT BERSANTAP!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar