Jumat, 17 November 2017

Kisah Mas Rinto, Tukang Bakso Berdasi yg Terinspirasi James Bond

Kisah Mas Rinto,
Kisah Mas Rinto, Tukang Bakso Berdasi yg Terinspirasi James Bond

Pasalnya, setiap hari  beliau mendorong gerobak menjajakan bakso menggunakan penampilan layaknya pegawai kantoran, yaitu menggunakan mengenakan kemeja, celana kain hingga jas, dasi dan sepatu pantofel.

Warga Jalan Tanggul Patompo ini bahkan selalu terlihat rapi dan bersih saat menjajakan baksonya setiap hari.

Rinto sumringah ketika ditanya alasannya selalu berpakaian misalnya pekerja kantoran saat berkeliling menjual bakso. Dia mengaku sangat senang berpenampilan misalnya itu.

(Baca maupun: Digerebek, Kapolsek Tepergok Selingkuhi Istri Anak Buahnya Sendiri)

Apalagi, para langganannya maupun ikut senang membeli bakso karena pedagangnya bersih dan rapi.

"Saya memang suka bersih dan rapi. Ini maupun aku terinspirasi menggunakan gayanya James Bond. Itu idolaku sejak mini hingga kini. Semua film-film James Bond yg versi dulu hingga sekarang sudah aku nonton berulang-ulang kali," ujarnya saat ditemui di rumah sepupunya yg maupun menjadi kawasan tinggalnya, Rabu (7/3/2018).

Rinto mengungkapkan sudah berpenampilan misalnya ini sejak lama. Pria yg sudah berjualan bakso selama 18 tahun ini merasa nir semangat berdagang jika nir bersih dan rapih.

Bukan tanpa karena. Menurut Rinto, sejak mini, beliau dididik oleh almarhumah ibunya, Bambo Daeng Rannu, buat selalu rapi sejak masih duduk di bangku kelas III SD.

(Baca maupun: Berita Foto: Gaya Mas Rinto, Tukang Bakso Berdasi Keliling Dorong Gerobak)

Rinto mengenang, ibunya sebenarnya ingin beliau menjadi tentara menjadi akibatnya profesi itu maupun menjadi cita-citanya. Namun, karena sang bunda sudah mangkat  sejak beliau mini, kandas pulalah cita-citanya.

Anak kedua dari enam bersaudara ini terpaksa hidup menumpang di rumah keluarganya dan wajib memutar otak buat hidup dari hari ke hari.

"Waktu mini, bunda selalu elus-elus kepalaku dan mengungkapkan kamu jadi tentara ya, Nak. Tapi keinginan itu kandas, karena aku putus sekolah dan wajib mengurus diriku sendiri. Sedangkan saudara-saudaraku yg lain terpencar menumpang di rumah famili yg lain. Ada sama nenek dan muncul pula di famili yg lain," tuturnya.

(Baca maupun: Pengantin Diminta Bayar Rp 120 Juta buat Pakai Helikopter Polisi)

Sepeninggalan ibunya, Rinto pun putus sekolah dan tinggal menggunakan saudara tertua sepupunya, Nawir Daeng Lau. Sementara itu, ayahnya, Daeng Nuntung, yg berprofesi menjadi tukang becak, sudah menikah lagi dan tinggal menggunakan istri keduanya.

Awalnya, sang ayahlah yg mempunyai bisnis bakso keliling yg dijalankan oleh Rinto dan enam rekannya yg lain. Namun, karena syarat kesehatan Daeng Lau kurang memadai, Rinto yg diminta pergi berbelanja ke pasar hingga membantu memproduksi bakso.

"Kalau aku memproduksi bakso, gunakan topi dan gunakan celemek. Pokoknya aku jaga kebersihan dagangan aku. Sampai aku jualan keliling, aku tetap berpakai bersih dan rapi misalnya ini," katanya.

Bersambung ke halaman dua: 1 jam bersolek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar