[caption id="attachment_242078" align="alignnone" width="228" caption="Markus Horison (sumber:sport.detik.com)"][/caption] Memang roda kehidupan itu terus berputar. Begitu juga misalnya yg dialami Markus Horison, mantan Kiper Tim Nasional, yg namanya sempat melambung alasannya adalah aksinya dalam pentas sepak bola nasional juga internasional. Hingga dikala ini, Markus Horison tidak memiliki klub, sementara klub terakhir yg dia bela, yaitu PSMS Medan belum melunasi tunggakan gajinya. Bahtera tempat tinggal tangga yg dia bangun beserta Kiki Amelia (seniman nasional) pun berantakan. Hal ini ditimbulkan alasannya adalah faktor ekonomi. Inilah tragis mantan pemain sepak bola nasional. Untuk menyambung hidup, Markus pun berjualan bakso pada Medan (okezone.com 8/4/2013). Padahal usianya masih muda, & belum tergolong usia purna tugas dalam pentas sepak bola nasional. Aika dilihat dari segi skill, Markus Horison masih memiliki kualitas mengagumkan menjadi kiper. Meskipun dalam bola-bola bawah, Markus masih keteteran. Sedangkan bola-bola atas, Markus cukup unggul & gak perlu diragukan lagi. Namun, pertanyaannya kenapa Klub ISL juga IPL tidak tertarik buat memakai jasa pemain sepak bola yg satu ini? Mungkin klub-klub ISL & IPL memiliki stok kiper yg berlimpah. Atau klub-klub tersebut lebih memiliki kiper lain yg mungkin dari pandangan mereka, kiper tersebut lebih baik dari Markus Horison. Hal itu hak setiap klub berdasarkan beserta kebutuhan yg terdapat. Kedepannya sangat dibutuhkan agar PSSI bisa menghasilkan regulasi khusus buat mantan pemain tim nasional juga mantan pemain sepak bola agar tidak mengalami kesulitan ekonomi bilamana tidak lagi bermain bola. Ingatlah, mereka-mereka permanen mempunyai jasa dalam membangun sepak bola pada Indonesia.
Kamis, 23 November 2017
Nasib Kiper yang Menjadi Pedagang Bakso
[caption id="attachment_242078" align="alignnone" width="228" caption="Markus Horison (sumber:sport.detik.com)"][/caption] Memang roda kehidupan itu terus berputar. Begitu juga misalnya yg dialami Markus Horison, mantan Kiper Tim Nasional, yg namanya sempat melambung alasannya adalah aksinya dalam pentas sepak bola nasional juga internasional. Hingga dikala ini, Markus Horison tidak memiliki klub, sementara klub terakhir yg dia bela, yaitu PSMS Medan belum melunasi tunggakan gajinya. Bahtera tempat tinggal tangga yg dia bangun beserta Kiki Amelia (seniman nasional) pun berantakan. Hal ini ditimbulkan alasannya adalah faktor ekonomi. Inilah tragis mantan pemain sepak bola nasional. Untuk menyambung hidup, Markus pun berjualan bakso pada Medan (okezone.com 8/4/2013). Padahal usianya masih muda, & belum tergolong usia purna tugas dalam pentas sepak bola nasional. Aika dilihat dari segi skill, Markus Horison masih memiliki kualitas mengagumkan menjadi kiper. Meskipun dalam bola-bola bawah, Markus masih keteteran. Sedangkan bola-bola atas, Markus cukup unggul & gak perlu diragukan lagi. Namun, pertanyaannya kenapa Klub ISL juga IPL tidak tertarik buat memakai jasa pemain sepak bola yg satu ini? Mungkin klub-klub ISL & IPL memiliki stok kiper yg berlimpah. Atau klub-klub tersebut lebih memiliki kiper lain yg mungkin dari pandangan mereka, kiper tersebut lebih baik dari Markus Horison. Hal itu hak setiap klub berdasarkan beserta kebutuhan yg terdapat. Kedepannya sangat dibutuhkan agar PSSI bisa menghasilkan regulasi khusus buat mantan pemain tim nasional juga mantan pemain sepak bola agar tidak mengalami kesulitan ekonomi bilamana tidak lagi bermain bola. Ingatlah, mereka-mereka permanen mempunyai jasa dalam membangun sepak bola pada Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar