Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan menggerebek pabrik penggilingan daging babi yang diolah sebagai bakso kepada Cipete, Jakarta Selatan. Menurut Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, Dinas Perdagangan DKI Jakarta harus bertanggungjawab.
"Dalam hal ini, secara generik Dinas Perdagangan harus meningkatkan pengawasan pasar berasal hulu sampai hilir, berasal tempat tinggal penjualan, penggilingan daging sampai ke pasar. Karena itu kan sudah sebagai tanggung jawabnya," ujar Tulus ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (12/12).
Tulus mengungkapkan Dinas Perdagangan jua bisa memicu distorsi yang dilakukan pedagang khususnya penjual bakso. Produsen bakso menggantikan daging sapi sebagai daging babi buat meraup keuntungan yang lebih akbar.
"Yah, nir bisa dipungkirilah harga daging sapi kan lebih mahal berasal daging babi. Ketika daging sapi naik ini yang memicu distorsi para pedagang bakso buat tetap bertahan dalam berjualan," katanya.
Dia mengingatkan, masyarakat jangan terbuai menggunakan iming-iming harga bakso murah. Sebenarnya, publik jua harus peka menggunakan keganjilan tersebut. "Kalau harganya murah mestinya konsumen jua bisa logika masa harga daging sapi mahal kok penjual bakso jualnya malah murah. Itukan patut dicurigai, kalo memang timbul dilingkunganya hal misalnya itu lebih baik konsumen lebih kritis, jika diperlukan tertentu melapor," katanya. [ded]
BERITA TERKAIT
4 Resep semur daging nikmat, olahan daging kaya gizi penjaga stamina
Pemprov Kalimantan Timur siapkan daging segar 16.028 ton jelang Ramadan 2018
Bulog: Tidak timbul batasan buat membeli daging sapi & kerbau kepada operasi pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar