Minggu, 29 Oktober 2017

Bakso Solo di Manado, Enak Tenan!

Bakso Solo di Manado, Enak Tenan!
Bakso Solo di Manado, Enak Tenan!

[caption id="attachment_182788" align="aligncenter" width="600" caption="Bakso Solo, Cafe Pantai Boulevard, Manado"][/caption]

Mengapa Manado sebagai daerah kunjungan wisata populer di Indonesia setelah Bali? Karena Manado populer dengan B Lima-nya (B-5). Bahkan, orang bilang kalau belum hingga mendapatkan B-5 itu, kunjungan anda ke Manado belumlah lengkap. Rugi lho jauh-jauh datang ke Manado, hanya mampu menikmati B-2 saja atau B-3 saja.

Istilah B-5 bukan asing lagi bagi pendengaran para penggiat turisme, mirip agen travel, guide tour atau pemilik penginapan yang makin merebak dibangun di Manado. B-5 itu singkatan dari tempat-tempat wisata ini, Bunaken, Bukit Doa (maksudnya Bukit Kasih & Bukit Doa Mahawu), Bitung, Bubur Manado & Boulevard.

Mengapa Boulevard dimasukkan dalam singkatan B-lima? Apa daya tarik dari Boulevard bagi wisatawan? Boulevard adalah pusat keramaian kota Manado dengan mall-mall besar, sepeti Megamas, MTC, Mantos & Bahu Mall. Tak hanya itu, di sepanjang pantai reklamasi, banyak didirikan caf-caf & restaurant dengan view menghadap sunset bahari. Di sore hingga malam lokasi kuliner pinggir pantai ini makin rame dikunjungi rakyat.

[caption id="attachment_182789" align="aligncenter" width="600" caption="Menjadi Daya Tarik Wisatawan Yang Ke Manado"]

[/caption]

Suasana matahari terbenam atau sunset sebagai daya magnit alami bagi pengunjung buat duduk santai sembari memesan kuliner yang disukai. Salah satunya Caf Pantai Boulevard, Bakso Solo.

Hari Minggu yang lalu, selepas nobar Liga Champions di keliru satu Hotel di daerah Pantai Timur, Tuminting, Toms mengajak saya buat makan Bakso Solo, Caf Pantai Boulevard. Saya udah 3 kali ke sini, selalu kehabisan hidangan yang saya sukai kata Toms, pegawai partikelir yang berasal dari Jakarta & sudah 2 tahun bekerja di keliru satu perusahan pertambangan di Tomohon. Masak sih. Saya sendiri baru tahu kalau timbul Bakso Solo di sini, ujar saya sembari ikut penasaran dengan hidangan spesial itu.

Kami sempat menunggu warung itu dibuka. Untung di dekat tempat bakso itu timbul mall besar sebagai akibatnya meski menunggu satu jam lebih kami tidak merasa bosan. Katanya sih jam lima sore, warung bakso itu baru buka terperinci Toms setelah saya tanya jam berapa dibuka.

Sebenarnya tujuan kami tidak hanya makan bakso akan tetapi kami punya rencana lain, yaitu memotret sunset yang kebetulan langit ketika itu terbuka tidak banyak awan. Itulah mengapa kami menunda makan siang kami, hanya buat 2 tujuan itu. Tak lama, timbul satu teman kami yang ikut bergabung buat menikmati kuliner satu ini.

[caption id="attachment_182790" align="aligncenter" width="600" caption="Menu Spesial, Mie Bakso Rusuk"]

[/caption]

Mie Bakso Tenes, satu. Mie Bakso Rusuk 2. Pesan pangsit, tetelan, masing-masing satu porsi. Minumnya, teh, Aqua, Es Jeruk kata Toms teman saya ketika order dalam cowok yang mendekati kami setelah duduk. Ada semua kan? tanya Toms kepada cowok tadi. Yang ditanya menggangguk ramah.

Kurang dari lima belas menit, pesanan kami sudah tiba dengan komplit. Ketika satu mangkok bakso rusuk lengkap disodorkan di depan Toms, ia sedikit terperangah. Waduh aneka macam. Apa habis ya? teriak kecilnya hingga tamu yang lain menoleh ke arah kami. Memang tampak penuh, penampilan hidangan spesial yang kami pesan itu. Sebelum dilahap, sempat saya foto & saya perhatikan sejenak. Tulang rusuk & daging sapinya selain bikin kemecer juga memproduksi semangkok bakso itu ba-rasa penuh. Apalagi dicampur dengan 4 bakso, mie, tahu & pangsit goreng.

Sebelum saya santap, 3 irisan jeruk yang teresdia di meja saya peraskan di atasnya. Tak hanya itu, sedikit kecap & tak terlupakan rica pedasnya saya campur. Karena tidak begitu suka saos maka tidak saya campurkan saos botol itu. Oh ya, setetes cuka saya tambahkan. Nikmatnya makin terasa ketika lagu-lagu Manado disetel buat mengiringi ketika makan kami.

[caption id="attachment_182791" align="aligncenter" width="600" caption="Rica, Irisan Jeruk, Kecap, Pangsit, makin tambah uenakkk"]

[/caption]

Menyantap bakso rusuk di pinggir pantai, memang cita rasanya hanya yummy & sadap. Semakin nendang sensasinya ketika badan mulai deras ba-suar (berkeringat) sembari menikmati pedasnya & empuknya daging rusuk sapi. Jangan heran kalau di ketika menyantap, tisu di meja sebagai target buat mengusap keringat yang menetes. Lucunya, apa yang saya alami juga terjadi dalam Toms & temannya. Bakso semangkok, tisu segulung sudah, celetuk saya dalam mereka.

Dari dorang (mereka) saya mendapat warta bahwa istri pemilik Bakso Solo ini ternyata orang Solo. Dan yang di pantai ini, adalah cabang dari Bakso Solo di Jalan Sam Ratulangi. 30 kg daging sapi kami habiskan setiap hari buat yang di pantai ini. Secara khusus, kami menunjuk daging tulang rusuknya jawab cewek yang membersihkan meja kami setelah tuntas makan mie bakso rusuk.

Terus terang meski saya acapkali ke Manado, baru kali ini makan Bakso Solo di tepi pantai. Kami baru buka empat bulan yang lalu, lanjut cewek tadi. Pantas saja, saya baru dengar timbul Bakso Solo di Manado, batin saya.

[caption id="attachment_182793" align="aligncenter" width="600" caption="Angkringan Bakso, Lengkap dengan Isinya"]

[/caption]

Sehari bisa habis berapa porsi mangkok bakso? tanya saya sembari membayar pesanan kami tadi. Rata-homogen ya sekitar 600 mangkok, & bisa lebih kata cowok yang sedang meracik pesanan tamu lain. Berdasarkan warta itu, kemudian saya coba menghitung sembari melihat nota pembayaran yang saya terima. Saya perkirakan homogen-homogen setiap orang mengambil uang dari kantongnya sekitar Rp. 25.000,- Jadi, buat 600 porsi, warung kuliner Bakso Solo bisa meraup uang sebesar 15 juta per hari. Buka jam 16.30 hingga jam 23.00 malam. Saya lihat jumlah karyawannya timbul 6 orang.

Akankah Bakso Solo di Manado ramai dikunjungi oleh banyak orang? Entahlah, meski baru 4 bulan berjalan, nyatanya banyak yang datang berkuliner di sini. Saya membayangkan tak hanya rakyat setempat, akan tetapi wisatawan yang datang ke Manado alangkah baiknya juga mencobaB (Bakso) yang ke-6 ini. Menurut saya, ditanggung puas deh makan bakso di situ.

Selain itu, hadirnya Bakso Solo juga menambah keanekaragaman kuliner Manado & sebagai alternatif kuliner bagi wisatawan yang datang. Saya dengar di akhir bulan Mei, Manado sebagai tuan rumah Pekan Informasi Nasional (PIN), 23-27 Mei 2012, dengan tema Torang Samua Basaudara.

[caption id="attachment_182794" align="aligncenter" width="600" caption="Melihat saja, Udah Rasa Kenyang.."]

[/caption]

Tulisan ini saya tulis dalam rangka WPC 5. Lebih lengkapnya perihal Weekly Photo Chalenge (WPC) silahkan klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar