Hubungan bilateral Indonesia bersama Australia sekarang memasuki titik terendah lantaran skandal penyadapan yg dilakukan negara kanguru tersebut terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan koleganya. Kerjasama ekonomi antara Indonesia-Australia terancam dilarang, bahkan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menyebut akan mempelajari ulang kerjasama perdagangan antar 2 negara, termasuk kepada dalamnya soal impor sapi.
BERITA TERKAIT
Instagramable, 6 objek wisata religi wajib dikunjungi kepada Semarang
9 Legenda hantu nenek-nenek yg bikin bulu kuduk berdiri
lima Fakta wacana susu kental anggun yg perlu diketahui konsumen bijak
Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Apmiso) Trisetyo Budiman angkat bicara mengenai rencana pemerintah yg ingin menghentikan impor sapi menurut Australia. Trisetyo mengungkapkan tukang bakso artinya satu konsumen daging segar sapi bakalan Australia. Bahkan beliau menyebut tukang bakso artinya konsumen daging segar terbanyak kepada Indonesia.
"Kita ini pemakai (konsumen) daging sapi segar terbesar kepada Indonesia. Coba saja anda cek ke pasar tradisional, paling banyak ngabisin daging pasar becek ya tukang bakso," kata Trisetyo kepada merdeka.com.
Bukan hanya itu, selama ini para pedagang bakso ikut menikmati daging sapi segar menurut Australia. Dari kebutuhan daging sapi tukang bakso 275 ribu ton per tahun sebagian dipasok menurut daging sapi bakalan Australia.
"Secara awam pedagang bakso memakai daging segar itu terdiri menurut sapi hidup lokal dan sapi hidup bakalan menurut Australia," jelasnya.
Selanjutnya, merdeka.com mencoba merangkum curhatan pedagang bakso mengenai rencana penghentian impor daging sapi menurut Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar